Permadani rajutan tangan dianggap ramah lingkungan karena berbagai alasan, antara lain:
1. Penggunaan Bahan Alami
- Permadani rajutan tangan sering dibuat dari bahan alami seperti wol, katun, sutra, atau serat rami yang dapat terurai secara alami tanpa mencemari lingkungan.
- Pewarna yang digunakan sering kali berasal dari bahan alami, seperti tumbuhan, buah-buahan, atau mineral, yang lebih aman dibandingkan pewarna sintetis.
2. Proses Produksi Manual (Handmade)
- Tidak memerlukan mesin berat yang mengonsumsi energi listrik atau bahan bakar fosil, sehingga jejak karbonnya lebih kecil dibandingkan permadani buatan mesin.
- Minim limbah industri karena prosesnya lebih terkontrol dan bertahap.
3. Ketahanan Produk
- Permadani rajutan tangan biasanya lebih awet dan tahan lama, sehingga tidak perlu sering diganti. Produk yang tahan lama mengurangi limbah tekstil.
4. Mengurangi Emisi dalam Distribusi
- Produksi sering dilakukan secara lokal oleh pengrajin setempat, sehingga mengurangi emisi dari transportasi jarak jauh.
5. Praktik Keberlanjutan dalam Produksi
- Banyak pengrajin tradisional menerapkan prinsip keberlanjutan dengan menanam kembali bahan baku alami yang digunakan, seperti kapas atau rami.
6. Tidak Menggunakan Bahan Kimia Berbahaya
- Proses manual biasanya tidak melibatkan bahan kimia beracun yang dapat mencemari lingkungan, seperti yang sering digunakan dalam produksi massal.
7. Dukungan terhadap Komunitas Lokal
- Membeli permadani rajutan tangan membantu penghidupan pengrajin lokal, yang sering kali menggunakan metode tradisional ramah lingkungan.
Dengan memilih permadani rajutan tangan, konsumen mendukung keberlanjutan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan membantu pelestarian warisan budaya.